Waktu Subuh
SHUBUH akan selalu hadir, ada atau tidaknya kita.Waktu makbul untuk berdoa dan efektif beraktivitas. Munajat hamba pada waktu ini satu utama bagi hamba yang mengabdi kepada-Nya. </p>Sayang, Shubuh sering jadi medan berat seorang hamba untuk hadir di masjid. Hadir berjamaah menegakkan shalat. Waktu yang sejatinya menempa diri dan mengukur kapasitas umat, sering jadi gambaran umat ini seperti apa.
Shubuh akan selalu tiba, ada atau tidak adanya kita di masjid. Ia menjadi peneman bagi sesiapa mukhlisin yang terpanggil seruan azan.
Meski mata mengantuk, meski ada tontonan di depan mata begitu menggoda. Atau sekian urusan pekerjaan yang harus dilemburkan enggan ditinggalkan.Semuanya ditepiskan, ditundakan, hanya untuk datang di masjid. Sebab bagi si paham, datang di saf Shubuh adalah kekayaan teramat sangat.
Ada ridha Ilahi; ada hadirnya malaikat mendoakan. Sayang, tak semua enggan merangkak datang meski badan masih segar, dan mata melek di depan layar kaca memirsa bola.</p>Shubuh akan mesti menyapa, enggan atau ringan hati kita ke rumah Allah Mahakuasa. Sungguh tak mudah mengajak saudara seagama sadar berjamaah di masjid. Bahkan untuk shalat pun masih sukar kepalang. Apatah lagi hadir bersama di waktu Shubuh. Beragam cara, ikhtiar pengurus masjid dibuat.Banyak yang berhasil, tetapi lebih banyak lagi yang masih belum menuai hasil. Tak mengapa, amal tidak diukur dari hasil semata. Ada proses untuk disembahkan pada Allah Ta’ala. Tinggal bagaimana mengevaluas proses yang dirancang selama ini; adakah yang mesti diubah metodenya.</p>Shubuh pasti bergulir, apakah kita terbuka mata ataukah terpejam tidur. Sungguh mulia mereka yang tergugah untuk datang. Sungguh lebih mulialagi mereka yang ingin saudaranya juga seturut kesaf masjid. Maka metode dan forum untuk semarakkan Shubuh di masjid adalah perjuangantak ringan.</p>Ketika ada insan yang rekatkan ikhtiar segenap bangsa ini dalam berShubuh berjamaah. Di waktusama di banyak rumah Allah. Di kota ataukah di desa. Si kaya atau si miskin. Si cerdas atau si awam. Semua upaya menyatu-padu ini sungguh amal yang luar biasa.</p>Selepas aki Bela Islam 2 Desember, energi umat ini begitu luar biasa. Amat sayang bila di Monas kita bersatu bisa, tetapi untuk ringan kaki ke masjid ketika Shubuh tiba malah tak kuasa. MasyaAllah, semoga pahala atas para ulama ataupun pencetus yang ingin simpan energi umatbersatu itu dengan berjamaah bersama di pagi saat almanak 12 Rabiul Awal, pertanda Nabi kita terlahir berabada lampau. Menjadikan satu hari untuk bersatu berduyun ke masjid saat Shubuh, adakah yang tega menyebut bidah? Adakah yang berani menganggapnya sebagai latah dan pepesan kosong umat?</p>Shubuh senantiasa hadir di sejuk pagi. Bersama embun yang kian hari tergerus asap polusi. Adanya seruan untuk lakukan Shubuh berjamaah 12 Desember, hari ini, di hari Baginda Nabi terlahir, hanyalah momen; ikhtiar memulai persatuan dari shalat seusai ukhuwah di lapangan Monas berjumatan.
Posting Komentar untuk "Waktu Subuh"
Terima Kasih Sudah Membaca
Silahkan Tinggalkan Jejak di Sini